Boraks
merupakan suatu kristal padat yag berwarna putih yang bersifat sedikit larut
dalam air dingin tetapi mudah larut dalam air panas. Rumus kimia boraks yaitu
Na2B4O7. Dalam larutannya bisa berlangsung
reaksi hidrolisis boraks yaitu :
B4O72 + 7H2O
↔ 2OH + 4H3BO3
Boraks merupakan zat penting di dunia
industri, biasanya digunakan di industri manufaktur untuk melapisi porselen.
Boraks disebut juga dinatrium tetraborat dekahidrat (Melati, 2012).
Boraks ataupun asam borat memiliki
khasiat sebagai antiseptik. Pemakaiannya dalam obat biasanya pada obat salep,
bedak, larutan kompres. Boraks di berbagai negara memang pernah dijadikan
sebagai bahan tambahan makanan, namun akhirnya banyak yang melarangnya termasuk
Indonesia. Sejauh ini bahaya akibat pemakaian boasks dalam makanan belum pernah
dilaporkan(Cahanar, P dan Suhanda, 2006).
Boraks merupakan racun bagi semua sel.
Pengaruhnya terhadap organ tubuh tergantung konsentrasi yang dicapai dalam
organ tubuh. Karena kadar tertinggi tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal
merupakan organ yang paling terpengaruh dibandingkan dengan organ yang lain.
Dosis fatal boraks antara 0,1-0,5 g/kg berat badan(Saparinto C dan Hidayati D,
2006 ).
Keracunan kronis dapat disebabkan oleh
absorbsi dalam waktu lama. Akibat yang timbul diantaranya anoreksia, berat
badan turun, muntah, diare, ruam kulit, alposia, anemia dan konvulsi.
Penggunaan boraks apabila dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu
gerak pencernaan usus, kelainan pada susunan saraf, depresi dan kekacauan
mental. Dalam jumlah serta dosis tertentu, boraks bisa mengakibatkan degradasi mental,
serta rusaknya saluran pencernaan, ginjal, hati dan kulit karena boraks cepat
diabsorbsi oleh saluran pernapasan dan pencernaan, kulit yang luka, atau
membran mukosa.
Gejala awal keracunan boraks bisa
berlangsung beberapa jam hingga 1 minggu setelah mengonsumsi atau kontak dalam
dosis toksis. Gejala klinis keracunan boraks biasanya ditandai dengan hal-hal
berikut :
1.
Sakit perut
sebelah atas (epigastrik), muntah dan mencret.
2.
Sakit
kepala, gelisah.
3.
Penyakit
kulit berat (dermatitis).
4.
Muka
pucat dan kadang-kadang kulit kebiruan.
5.
Sesak
napas dan kegagalan sirkulalsi darah.
6.
Hilangnya
cairan tubuh (dehidrasi), ditandai dengan kulit kering dan koma (pingsan).
7.
Degenerasi
lemak hati dan ginjal.
8.
Otot-otot
muka dan anggota badan bergetar diikuti dengan kejang-kejang.
9.
Kadang-kadang
tidak kencing (anuria), dan sakit kuning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar